Mengering, Mengeras dan terhempas

 Aku memiliki catatan buruk soal perasaan. Berubahnya tahun dalam hidup ternyata tidak menjadikan manusia menjadi lebih berhati-hati terhadap lubang sumur yang padahal sudah sering dilihat. 

Mencari jati diri kata pemuda itu. Namun mengorbankan selimut yang cukup hangat demi bisa berjalan diatas tumpukan es yang mencair. Hmm entahlah es itu mencair atau tidak.

Gak sebanding rasanya kalau tumpukan jerami harus disandingkan dengan kasur yang empuk. Setiap rencana padahal sudah dijabarkan hanya saja eksekusi tidak selalu sesuai rencana.

Mungkin sering kali dinding itu berbisik. Hentikan! Sudah jangan lagi melangkah! namun rasa penasaran yang membuat bulu kudu merinding, malah mempercepat langkah kaki. Bahkan bukan hanya berjalan, berlari, namun juga menerobos. 

Luapan dari dimensi quantum yang eksistensinya masih dalam tanda tanya pun mulai membanjiri ruangan putih yang tidak boleh terjamah. Ruangan itu adalah tempat dimana se-isi dunia dikendalikan. 

Tercemarnya ruangan itu menjadikan segala sesuatunya Mengering, Mengeras, dan Terhempas. Bohong kalau dunia tidak merasakan dampaknya. 

Dunia dalam sudut pandang lain memang tidak merasakan hal tersebut. Tapi perlahan susunan tata surya harus kembali di atur sehingga matahari tidak terlalu dekat dengan planet-planetnya. Pemuda tersebut sepakat, mending dingin daripada harus terhempas dari tata surya tersebut.

Hmmm Dingin. 
Tidak ada pendingin ruangan didalam sana. Tapi busur pelangi itu bukan lagi menjadi pengingat janji namun sudah menjadi pengingat ruangan yang sudah tercemar. 

Mungkin si sontoloyo itu harus berjalan dengan kedua sayap yang tidak dapat terbuka selebar-lebarnya. Tapi tetap saja tidak adil rasanya.

Mengapa manusia harus tercipta dengan tanda tanya yang selalu mengejar?
Mengapa manusia harus memilih satu dari antara pilihan?
Mengapa manusia harus memiliki kualifikasi?

Ahh tanda tanya sontoloyo ini mulai membebaniku.
aku sudahi saja semua kekonyolan ini mengering, mengeras dan terhempas saja aku!

Comments

Popular posts from this blog

Aku, Coretan dan Harapan

Pengalamanku